"Selamat datang di museum Le Manusia Tortura."
Aku mulai terbiasa mendengar kalimat itu dari guide wanita satu-satunya di musium ini. Suaranya lembut namun bisa membuat semua yang mendengarnya langsung memperhatikan sumber suara itu. Suara itu keluar dari Ms. Jacquelin. Dia adalah kolektor barang-barang terakhir umat manusia Indonesia sekaligus kurator dan merangkap sebagai guide pada waktu tertentu. Dan ini adalah waktunya dia menceritakan sekelumit kepribadian yang unik dan dikenang sepanjang masa.
"Seperti yang sudah kita ketahui, di orde kemanusiaan Pemerintahan Perancis berkuasa atas Amerika pada tahun 2301. Di tahun itu pemerintah Perancis melaknat Amerika secara internasional sebagai bangsa yang tidak mengenal cinta. Akibatnya, semua antek Amerika dirazia dalam aspek romansanya. Mereka yang tidak mempunyai cinta tulus terhadap orang lain dihukum di tempat dengan cara yang sadis. Ada yang dicabik hatinya di tempat dan apa pula yang dibelah dadanya dan dipaksa melihat hatinya sendiri berdenyut-denyut sampai kehabisan darah. Walaupun banyak sekali kontra terhadap tindakan itu yang sebenarnya menunjukkan NO-LOVE-ACT, Perancis tetap saja melanjutkan perlakuan ini. Mereka sangat mempercayai alat deteksi cinta yang mereka temukan dan beri nama dengan "LARM--Le Auto Romance Meter". Pemerintah Perancis berdalih bahwa alat ini tidak pernah salah dalam mengidentifikasi kadar cinta dalam hati seorang manusia.
"Indonesia yang sudah terkenal menjadi antek Amerika--setelah menunjukkan kepada dunia perlawanan militernya terhadap Palestina--pun terkena imbasnya. Ratusan juta penduduknya di scan dengan menggunakan LARM. Ketika LARM berbunyi, maka habislah nyawa orang itu. Di Indonesia sendiri hanya tersisa 70 manusia dengan bentuk cinta yang unik dan susah dijelaskan pada masanya. Dan di musium ini terdapat lima spesies tersebut."
Setelah pembukaan yang bombastis itu, Ms Jacquelin menggiring para pengunjung musium ke empat objek manusia dengan kisahnya yang hebat dan mengharukan.Nama keempat objek itu diukir dengan kaca yang kabarnya merupakan bagian dari Pyramid kaca yang terdapat di depan musium Louvre yang sudah dihancurkan berabad-abad yang lalu.
"Dan sampailah kita di objek manusia yang terkahir. Disini anda bisa melihat seorang laki-laki telanjang yang mengambang di atas kanvas tiga dimensi dan sedang menutupi dadanya dengan kedua telapak tangannya. Perhatikan darah yang mengalir dari hati ke matanya dan mengucur tak henti-hentinya dari sana. Jika anda memperhatikan dengan lebih seksama, ada garis-garis biru keunguan yang kita sebut sebagai Le Amore Veins--Nadi-nadi yang jatuh cinta. Anda bisa melihat nadi-nadi yang sama di seluruh tubuh tujuh belas wanita yang ada di bawahnya. Perhatikanlah pose mereka. Semuanya berlutut ke arah si laki-laki dalam keadaan basah oleh air mancur yang sebenarnya adalah darah si laki-laki yang keluar dari matanya.
"Menurut sejarah, laki-laki itu adalah pecinta terakhir yang menyentuh hati ratusan wanita yang dia temui. Namun sampai sekarang kami hanya bisa mengumpulkan tujuh belas. Laki-laki tersebut mencintai semua wanita yang tersentuh oleh keromantisannya. Namun tidak satupun dari wanita-wanita itu pernah bisa mendapatkan si laki-laki. Semuanya itu karena si laki-laki selalu mempercayai pendapat bahwa TO LOVE IS TO HURT. Dia sengaja membiarkan dirinya bebas untuk mencintai tetapi tidak untuk dimiliki. Laki-laki ini ada di musium kami dan merupakan koleksi kebanggaan Le Manusia Tortura sampai detik ini. Alasan utama adalah karena laki-laki inilah yang membuat LARM terkahir bangsa Perancis meledak karena tidak mampu menghitung besarnya rasa cintanya kepada wanita-wanita yang tersentuh hatinya.
"Dan para pengunjung, itulah akhir dari tour kita hari ini." Semuanya bertepuk tangan meriah ke arah Ms. Jacquelin.
Setelah itu aku merasakan banyak sekali cahaya flash yang diarahkan ke mataku. Cahaya itu membuat darahku mengalir berkilat.
-Je-
November 2, 2009 at 11:10 AM
maaaaannnnn!
love is complicated but this guy is beyond complication.
sure it's not TO BE LOVED IS TO BE HURT, by the way?
November 2, 2009 at 7:00 PM
the complication lies on the discussion, i believe :)
to read a story is to believe. that's what i always think. i mean,...what makes you think that people loooooooooove peter pan? i think because we all believe that we all can fly and deep inside,...who wants to grow up with all the complication (like this comment reply as an example. LOL)?
Post a Comment